Di dalam karate ada sebuah prinsip pokok yang harus mendasari gerakan-gerakan karate maupun sikap dan cara berpikir karatekanya. Prinsip itu adalah KARATE NI SENTE NASHI, karate tidak pernah membuat serangan terlebih dahulu. Itulah yang menyebabkan semua jenis KATA dalam karate diawali dengan tangkisan.
Terkadang hal kecil ini dilupakan oleh seorang Karate Ka Gojukai, melakukan sikap "joi" tersebut dengan asal-asalan, hanya sekadar melekatkan kedua tangan tanpa membentuk gerakan yang sebenarnya adalah teknik tangkisan bawah Gedan Uke atau Kogan Uke atau Gedan Juji (Jiuji) Uke dimana telapak tangan terbuka pada posisi DISILANGKAN.
Tujuan damai harus tetap kita pertahankan yang dilambangkan dalam sikap tersebut, ini adalah cerminan bahwa Karate Ka lebih menjaga sikapnya dan emosinya ketimbang keinginannya untuk bertarung dan menjatuhkan lawan-lawannya., "Satu musuh terlalu banyak, seribu kawan amatlah sedikit".
Karate mengajarkan kita bagaimana menghargai, bagaimana menjaga sikap, kesantunan, dan inti dari semua itu adalah bahwa kedamaian adalah tujuannya sebab "JOI" itu sebenarnya adalah filsafat seorang pecinta damai.
Jadi, mari kita mengawali latihan kita dengan melakukan teknik tersebut dengan sebenarnya dan memahami akan apa makna dari semua itu.
Tegukan akhir dari secangkir kopi tadi menyisakan ampas kopi dan harapan semoga coretan sederhana ini bisa bermanfaat meski hanya sebatas bacaan pengisi waktu.
Satu pepatah mengakhiri coretan ini yang kira-kira berbunyi:
" Hanya karena kurang satu paku, tapal kuda terlepas. Karena kurang satu tapal kuda, kudanya tidak bisa berlari. Karena kuda tidak bisa berlari, pesan tak tersampaikan. Karena pesan tak tersampaikan, menjadi kalah dalam perang."
Terima kasih.
No comments:
Post a Comment