Sunday, 4 November 2018

BELAJAR PADA ALAM (Mokuso, Zen)

 Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks dan luar ruangan
Aku pernah berlatih di sebuah danau, sendiri. Airnya sungguhlah tenang..., diam, tiada gejolak. Hanya ada hamparan teratai di atasnya yang kadang menari dan liukan pohon pinus yang tak kuasa menolak ajakan sang angin yang datang menggodanya untuk berdansa, melengkapi harmoni alam yang tercipta. 
Perlahan aku beranjak mengambil sebuah batu kecil dan melemparkannya ke tengah danau. Airnya beriak tiga dan bahkan hingga lima kali di setiap goresan kerikil yang memantul di air. Sesaat hening menghampiri. Aku mengambil batu yang lebih besar, melemparkannya lagi, riakan airnya lebih dahsyat, riuh berhamburan dalam tikaman batu yang menukik tajam membelah air. Aku terdiam, merenung, mencari, tenang, dan kembali diam. 
Masa berpindah, lalu pun berganti. Kini pengalaman di tepi danau mengingatkan kembali di "jalan ini", bahwa jika ucapan dan tindakan itu lebih tajam dari sebilah pedang maka jangan biarkan ia mengusik ketenangan. Ya, alam merupakan satu sumber pengetahuan yang bijak ketika kita bisa memaknai aksara-aksaranya.
"Sempatkanlah selami waktu dengan melihatnya dalam kesunyian agar kita bisa memahami apa arti sebuah suara." (Hezron Tandungan)

(Hezron Tandungan - Budoka, Praktisi Jalan Karate) *Pesan dari sebuah danau, Sulawesi Selatan, tahun 2004

No comments:

Post a Comment

JALAN KARATE DAN PEMIKIRANNYA YANG SEDERHANA

Pada dasarnya Karate-Do merupakan latihan-latihan berat yang akan membawa seseorang dapat kembali ke alam dan pemikiran dimana ia sepert...