Tak terkalahkan oleh hujan
Tak terkalahkan oleh angin
Tak tertundukkan oleh salju dan musim panas menerpa
Tegar dalam raga
Tak terkekang oleh keinginan
Tak terpikat dalam kemarahan
Selalu dalam kedamaian
Dengan segenggam penuh nasi merah
Miso dan sejumlah sayuran cukuplah sudah
Apapun yang terjadi
Tempatkan dirimu yang terakhir, utamakan yang lain
Dengan seksama, amati, pahami, dengarkan
Tak melupakan segalanya ini
Dalam bayang rimba pinus di padang
Hidup dalam gubuk beratapkan ilalang
Jikalau di Timur seorang anak sakit
Pergilah ke sana dan rawatlah ia
Jikalau di Barat seorang ibu terlelahkan
Pergilah ke sana dan lepaskanlah bebannya
Jikalau di Selatan seorang pria dalam sekarat
Pergilah ke sana dan tenangkan ia dan katakan “Janganlah takut”
Jikalau di Utara ada pertengkaran dan sengketa
Pergilah dan yakinkanlah mereka bahwa itu adalah sia-sia
Teteskan air mata dalam kekeringan
Dalam dinginnya musim panas, terus membara
Meski dengan rasa kehilangan
Disebut si bodoh oleh semua
Tanpa pujian dan tuduhan
Seperti itulah aku ingin menjadi
ame ni mo makezu
kaze ni mo makezu
yuki ni mo natsu no atsusa ni mo makenu
jōbu na karada wo mochi
yoku wa naku
kesshite ikarazu
itsu mo shizuka ni waratte iru
ichi nichi ni genmai yon gō to
miso to sukoshi no yasai wo tabe
arayuru koto wo
jibun wo kanjō ni irezu ni
yoku mikiki shi wakari
soshite wasurezu
nohara no matsu no hayashi no kage no
chiisa na kayabuki no koya ni ite
higashi ni byōki no kodomo areba
itte kanbyō shite yari
nishi ni tsukareta haha areba
itte sono ine no taba wo oi
minami ni shinisō na hito areba
itte kowagaranakute mo ii to ii
kita ni kenka ya soshō ga areba
tsumaranai kara yamero to ii
hideri no toki wa namida wo nagashi
samusa no natsu wa oro-oro aruki
minna ni deku-no-bō to yobare
homerare mo sezu
ku ni mo sarezu
sō iu mono ni
watashi wa naritai