Wednesday, 22 June 2011

MEMBURU DUA KELINCI & KOSONGKAN MANGKUK ANDA

 Pada suatu hari, seorang muridnya mendekati master Chojun Miyagi disaat istirahat usai latihan lalu bertanya, "Saya berniat untuk menambah pengetahuan saya dalam seni bela diri. Melengkapi pelajaran yang saya peroleh dari Anda, saya juga ingin belajar pada guru lain dari aliran lain. Bagaimana pendapat Anda tentang maksud saya ini?"

Menanggapi muridnya itu, Master Chojun Miyagi tidak menjawab konkrit, tetapi hanya menceritakan sebuah kisah perumpamaan bahwa pemburu yang mengejar dua kelinci, tidak mendapatkan satu pun.
 Almarhum Kyoshi Shihan Achmad Ali sependapat dan menanggapi cerita diatas bahwa:
Pelajaran itu sangat sederhana, fokuskanlah  keyakinan Anda dan curahkan hanya pada satu filosofi. Seseorang yang berguru pada dua master, tidak akan memperoleh kemanfaatan satupun jua. Hal demikian juga lanjut almarhum selaras dengan kalimat bijak yang beliau pernah baca, antara lain yang bunyinya: Pusatkan pada satu hal saja, sebab mencoba untuk memperoleh segala sesuatu justeru hanya akan berakibat Anda tidak memperoleh sesuatu pun.

Kisah tentang MEMBURU DUA KELINCI diatas sejalan dengan kisah berikut yang berjudul:

KOSONGKAN MANGKUK ANDA

Ketika master Kanryo Higaonna ditemui oleh seorang murid seni bela diri lain yang dengan arogan menyampaikan bahwa ia adalah murid perguruan lain, tetapi bermaksud juga untuk belajar Nahate dari master Higaonna.

Master Higaonna tidak menjawab langsung, tetapi hanya menceritakan kisah bijak berikut ini:


Seorang profesor dari salah satu universitas berkunjung pada seorang Master Karate (dengan
maksud ingin mengetahui segala sesuatu tentang seni bela diri maupun filosofinya). Sementara Sang Master Karate itu dengan perlahan menyajikan teh, sang profesor tadi terus berceloteh sendiri mengemukakan keserbatahuannya tentang seluk beluk seni bela diri itu. Sang Master menuangkan teh pada mangkuk teh sang profesor dan sekalipun mangkuk teh itu sudah penuh, Sang Master Karate tadi terus saja menuangkan tehnya. Sang profesor ketika melihat hal itu berseru, "Eh...awas, mangkuk itu sudah kepenuhan! Jangan lagi dituangkan teh." Sang Master Karate menjawab, "Anda ini sama dengan mangkuk ini. Bagaimana saya akan dapat menunjukkan pada Anda hal yang berkaitan dengan seni bela diri ini sebelum Anda "mengosongkan dulu mangkuk" Anda?" (Hezron Tandungan, Budoka, Praktisi Jalan Karate)

No comments:

Post a Comment

JALAN KARATE DAN PEMIKIRANNYA YANG SEDERHANA

Pada dasarnya Karate-Do merupakan latihan-latihan berat yang akan membawa seseorang dapat kembali ke alam dan pemikiran dimana ia sepert...