Friday, 24 June 2011

KATA dalam Goju-Ryu Karate (I.K.G.A)



"Koko Hiza Kuzushi" (Sanseru & Kururunfa)


   
Fukyu Kata 普及型

Fukyu Kata (disebut juga Junbi Kata), yaitu kelompok Kata Persiapan dalam Goju. Semua jenis Kata dalam kelompok Junbi Kata ini berisikan gerakan-gerakan yang berpola 4 (empat) penjuru mata angin, dan penuh semangat tempur yang tinggi.

Kelompok Kata ini terdiri dari:

TAIKYOKU  太極

Kata Taikyoku diciptakan oleh Master Gogen Yamaguchi. Taikyoku secara harfiah berarti "pelajaran pertama" (first course), secara filosofi mengandung arti sebagai makro kosmos.

Kata Taikyoku, meliputi:

 
Taikyoku Jodan Dai Ichi 大極上段一
Taikyoku Jodan Dai Ni 大極上段二
Taikyoku Chudan Dai Ichi 大極中段一
Taikyoku Chudan Dai Ni 大極中段二
Taikyoku Gedan Dai Ichi 大極下段一
Taikyoku Gedan Dai Ni 大極下段二
Taikyoku Kake Uke Dai Ichi 大極掛受一
Taikyoku Kake Uke Dai Ni 大極掛受二
Taikyoku Mawashi Uke Dai Ichi 大極廻受一
Taikyoku Mawashi Uke Dai Ni 大極廻受二


 
GEIKISAI  撃砕

Kata ini diciptakan sekitar tahun 1940-an oleh Master Chojun Miyagi dan Shosin Nagamine sensei sebagai Kata pemula untuk memperkenalkan bentuk dasar karate (kihon) kepada siswa-siswa sekolah di Okinawa juga sebagai standardisasi dan landasan bersama dasar-dasar karate di Okinawa. Kata ini pun seringkali dibawakan dalam setiap perhelatan Hari Karate (Karate no hi) di tanggal 25 Oktober setiap tahunnya.
Perbedaan utama antara Geikisai dai ichi dengan dai ni adalah dai ni memperkenalkan teknik tangan terbuka (kaishu) dan sikap neko ashi dachi.
Geikisai secara harfiah berarti "menghancurkan" (to destroy).

Kata Geikisai meliputi:

Geikisai Dai Ichi 撃砕第一 (ゲキサイダイイチ)
Geikisai Dai Ni 撃砕第二 (ゲキサイダイニ)

 
Kihon Kata 基本型

Kihon Kata adalah kelompok Kata yang merupakan ciri khas Karate Goju yang melambangkan dua unsur kekuatan yang terkoordinasi dengan harmonis dalam satu kesatuan.

Kelompok Kata ini, terdiri dari:


Sanchin 三戦 (サンチン)

Sanchin diciptakan oleh Kanryo Higaonna, Guru Besar Nahate, dengan menggunakan teknik tangan terbuka (Kaishu). Master Chojun Miyagi kemudian memodifikasi menjadi gerakan tangan terkepal. Sanchin adalah simbol Go (keras) dari GoJu. Sanchin secara harfiah berarti "Tiga Perjuangan" (three battles). Yang dimaksud dengan Tiga Perjuangan itu adalah tiga unsur yang ada dalam diri manusia digolakkan untuk mencapai unifikasi; jiwa (soul), pikiran (mind), dan raga (body). Simbol tiga unsur dalam Sanchin (San, tiga; Chin, Perjuangan) juga merupakan simbol dalam tiga kandungan gerakan Kata Sanchin, yaitu Teknik Dasar (kihon), Gerakan Kaki (Ido). Jenis pernafasan yang digunakan dalam Kata Sanchin adalah pernafasan ibuki, yaitu dengan mengencangkan seluruh otot-otot tubuh, sementara dalam melakukan meditasi atau mokusho dilakukan dengan menggunakan jenis pernafasan yang lain yaitu okinaga yang dilakukan dengan merelakskan sekujur tubuh. Metode pernafasan okinaga disebut juga misogi.




 

Tensho 転掌 (テンショウ)


Secara harfiah, Tensho berarti "putaran atau libatan tangan" (flowing hands). Tensho dimodifikasi dari Kata Rokkhishu Shaolin Cina oleh Master Chojun Miyagi. Dalam gerakan Rokkhishu, dilakukan di tempat, tidak bergerak maju atau mundur, dan diubah oleh Miyahi menjadi bergerak maju mundur (mengarah tetap ke depan).
Berbeda dengan Sanchin, maka Tensho ini adalah simbol Ju (lunak) dari GoJu. Ketika memainkannya, bagian tangan kendur lemas, sedangkan bagian tubuh lain dikencangkan seluruh ototnya, terutama otot perut (tanden).
 



 

Kaishu Kata 開手型


Kaishu Kata adalah pengelompokan jenis Kata "buka tangan" (Kaishu).
Kelompok Kata ini terdiri dari:



Saifa 砕破 (サイファ)


Secara harfiah, Saifa berarti "menghancurkan" (destroy), dan "merobek" (tear). Diciptakan oleh Master Kanryo Higaonna dengan mengambil inspirasi dari salah satu Kata dalam Shaolin "bangau putih" Cina. Jadi Kata Saifa, termasuk kedalam kelompok Kata Bangau.
Kata Saifa ini termasuk jenis Kata yang tampak sederhana, tetapi cukup sulit untuk menguasainya. Saifa berisikan antara lain teknik-teknik melepaskan cekalan tangan. Saifa banyak menggunakan posisi tinggi (Musubi Dachi dan Re-Noji Dachi). Gerakan Kata Saifa adalah gerakan bertipe Tenshin. Kaishu kosa uke adalah gerakan menangkiskan kedua tangan sekaligus terdapat dalam Kata ini.




 

Seienchin 制引戦 (セイエンチン)


Secara harfiah, Seienchin berarti "gerakan diam" (silently marching), "menaklukkan", dan "gerakan menarik" (to pull), juga diartikan "mengendalikan" (to control).
Kata Seienchin merupakan Kata yang sepenuhnya berisikan teknik tangan (Te Waza), dan tidak menggunakan tendangan (Keri) sama sekali. Kuda-kuda (Dachi) yang paling banyak digunakan dalam Kata Seienchin ini adalah Shiko Dachi, Sanchin Dachi dan Neko Ashi Dachi. Pose kamae Yumihari (Yumibari) atau Hari Uke adalah ciri khas Kata ini. Kata Seienchin dikelompokkan kedalam kelompok Kata Macan. Seienchin paling sering digunakan dalam pertandingan Kata maupun demonstrasi.



 


Sanseiru 三十六手 (サンセイルー)


Sanseru, secara harfiah berarti "36". Simbol 36 itu merupakan hasil perkalian 6x6. Adapun 6 kelompok pertama mengandung arti 6 unsur, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan semangat. Sedangkan 6 kelompok kedua mengandung arti 6 unsur, yaitu warna, suara, selera, rasa, sentuhan dan keadilan.
Sanseru adalah Kata yang melatih banyak gerakan memutar (mawatte) ke-empat penjuru angin, dengan gerakan kombinasi teknik tangan dan kaki. Penggunaan tendangan cukup banyak dalam Sanseru, yaitu Mae Geri dan Kansetsu Geri.
Dalam Sanseru, terdapat teknik Koko Hiza Kuzushi seperti dalam Kata Kururunfa, yaitu menjatuhkan lawan dengan menekan dengan telapak tangan pada bagian lututnya. Kata Sanseru termasuk dalam kelompok Kata Naga. Gerakan Kansetsu Geri dianggap similar dengan cambukan ekor naga.
Kuda-kuda yang paling banyak digunakan dalam Kata Sanseru ini adalah Sanchin Dachi, kemudian Shiko Dachi berimbang dengan Zenkutsu Dachi.
Kata Sanseru diciptakan oleh Master Kanryo Higaonna.




Shisochin 四向戦 (シソーチン)

Sisochin secara harfiah berarti "pertarungan empat penjuru angin". Sisochin diciptakan oleh Master Kanryo Higaonna. Di tahun-tahun terakhir dari kehidupannya, Master Chojun Miyagi paling sering memainkan Kata Sisochin ini. Yang menonjol dari Sisochin adalah penggunaan teknik nukite atau yonhon nukite.






 


Seisan 十三手 (セイサン)


Seisan secara harfiah berarti "Tangan 13". Makna angka 13 itu adalah 8 unsur defensif dan 5 unsur ofensif. Angka 13 adalah angka utama di Cina yang dianggap mewakili angka keberuntungan dan angka kemakmuran.
Seisan menekankan pada teknik merenggut. Menggunakan teknik pertarungan jarak dekat, seperti teknik pukulan pendek dan tendangan ke arah bagian bawah. Seisan diciptakan oleh Master Kanryo Higaonna. Gerakan diawali dengan hinneri kaeshi sebagai pembuka.







Seipai 十八手 (セイパイ)


Seipai secara harfiah berarti "18". Angka 18 itu adalah hasil perkalian 6x3. Bilangan 6, menunjukkan 6 unsur yaitu warna, suara, rasa, cita, sentuhan dan keadilan, sedangkan bilangan 3 menunjukkan tiga unsur yaitu kebaikan, keburukan dan perdamaian.
Kata Seipai diciptakan oleh Master Kanryo Higaonna yang merupakan perpaduan antara gerakan lunak, teknik melingkar dan gerakan keras. Kata Seipai didominasi oleh penggunaa Shiko Dachi.





 

Kururunfa 久留頓破 (クルルンファー)


Kururunfa secara harfiah berarti Ku (panjang), Ru (pegangan), Run (dadakan) dan Fa (memecahkan). Juga diartikan "perdamaian abadi dan hentikan pengrusakan."
Kata ini merupakan hasil modifikasi Master Kanryo Higaonna dari Kata Shaolin Cina.
Kata Kururunfa ini merupakan Kata yang dimainkan untuk melatih banyak gerak-gerak tangan secara cepat. Sebagian besar teknik tangan dalam posisi tangan terbuka. Kururunfa benar-benar menunjukkan harmonisasi antara gerak Go (keras) dan gerak Ju (lunak).
Sabaki merupakan kunci penting dalam latihan Kata Kururunfa ini.
Ada tiga jenis gerak Sabaki dalam Kururunfa, yaitu:
a.bergerak ke samping
b.zig zag Sabaki
c.putaran pinggul
yang kesemuanya digerakkan dengan kecepatan yang tinggi dan gesit.
Dachi yang paling banyak digunakan dalam Kururunfa adalah Neko Ashi Dachi (8 kali), lalu Sanchin Dachi (7 kali). Kata ini juga berisikan gerakan membanting yang dinamai Gyaku Nage Waza.
Tehnik lain yang terdapat dalam Kata ini antara lain: kaiun note, yama uke, kaishu ryowan barai, koho osae, dan terdapat teknik yang sama dalam Kata Sanseiru yakni koko hiza kuzushi, dan lain lain.


Suparinpei 壱百零八 (スーパーリンペイ)


Suparumpei secara harfiah berarti "Tangan 108". Angka 108 ini bertalian dengan angka keramat dalam ajaran Budha yang meyakini adanya 108 'setan'. Itu satu pendapat. Tetapi pendapat lain menganggap angka 108 menunjukkan adanya 108 titik lemah dalam tubuh manusia (kyusho). Ada lagi yang berpendapat bahwa angka 108 menunjukkan 108 Master yang secara bersama-sama menciptakan Kata Suparumpei itu.
Yang paling masuk akal adalah bahwa angka 108 adalah merupakan hasil perkalian 36x3. Dan 36 adalah hasil perkalian 6x6. Angka 6 pertama berarti mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan semangat. Lalu 6 berikut berarti unsur warna, suara, rasa, cita, sentuhan dan keadilan. Adapun angka 3 adalah simbol dari masa lalu, kini dan masa depan. Kata Suparumpei merupakan hasil modifikasi Master Kanryo Higaonna dari Kata Shaolin Cina. Kata Suparumpei, adalah Kata yang terpanjang dalam Goju-Ryu. Konon, dulunya ada 3 jenis Kata Suparumpei yaitu, Suparumpei Jodan, Suparumpei Chudan dan Suparumpei Gedan. Nama lain dari Suparumpei adalah Pechurin.
Dulu Master Higaonna mengajarkan Suparumpei ini pada Master Chojun Miyagi sebagai Kata kedua setelah Sanchin. Tetapi dalam kurikulum Gojukai modern, Suparumpei ditempatkan terakhir dalam kelompok Kaishu Gata, mengingat gerakannya yang panjang sekali dan cukup rumit, diawali hinneri kaeshi sebagai pembuka gerakan.





Tokutei Kata 持定型

Tokutei Kata adalah kelompok Kata yang diperuntukkan untuk konsumsi level Master atau Shihan. Kelompok Kata ini berisi bentuk kekhasan bangau dan naga yang disimbolkan memiliki karakteristik yang sangat kuat; Bangau memancarkan kedamaian, keseimbangan dan kekuatan bathin, sedangkan Naga disisi lain memiliki kekuatan energi fisik yang besar, penuh kedinamisan, serta tekad yang kuat dan bijak.


Kelompok Kata ini terdiri dari:

 
Genkaku
Kata Gen diartikan sebagai mendalam, gelap, hitam, misterius, dan Kaku berarti bangau. Jadi Genkaku dapat diartikan dengan Bangau Misterius, Bagau Hitam, ataupun ataupun Keahlian Bangau
Kata Genkaku ini diciptakan oleh mendiang Gogen Yamaguchi sensei pada tahun 1978.
Gerakan-gerakan yang paling banyak digunakan dalam Genkaku ini adalah Kakuto, Nukite, Teisho dan Shuto. Kuda-kuda yang paling banyak digunakan adalah Neko Ashi Dachi, Shiko Dachi, Sagi Ashi Dachi.

Genkaku adalah Kata pertama dari Tokutei Kata berisikan teknik-teknik Goju yang dalam dan selaras; terdapat 44 teknik ofensif dan 44 defensif.

Chikaku
Kata Chikaku diciptakan oleh  Gogen Yamaguchi  sensei pada tahun 1980-an. 
Arti Chikaku adalah, Chi yaitu bumi atau tanah, dan Kaku yang berarti bangau. Jadi Chikaku berarti Bangau Bumi.
Kata ini memperkaya prinsip-prinsip dasar Goju yang didalamnya berisikan 44 teknik defensif dan 33 ofensif. Ke-77 teknik tersebut dilakukan ke-8 arah penjuru.

Koryu 天龍
Ko berarti kuning dan Ryu berarti naga.
Dengan demikian Ko-ryu dapat diterjemahkan sebagai Naga Kuning
Diciptakan oleh Goshi Yamaguchi sensei.
Kata ini mengacu pada semangat Goju yang kuat dengan penuh sifat-sifat yang dilandasi kehormatan diri. KoRyu berisikan 99 teknik; 44 defensif dan 55 ofensif yang juga dilakukan ke arah 8 penjuru mata angin.

Tenryu
Ten berarti udara, nirwana, surga, dewa dan Ryu berarti naga. 
Ten-ryu dengan demikian dapat diterjemahkan sebagai Naga Langit, Naga Suci atau Naga dari langit. Tenryu diciptakan oleh Goshi Yamaguchi sensei.
TenRyu digambarkan sebagai tujuan tertinggi dari Goju. Kata ini memiliki 66 teknik; 33 defensif dan 33 lainnya adalah ofensif. Kata TenRyu tidak mengikuti Kata Gojuryu klasik yang merujuk pada kekhasan Tai Chi Chuan dan Pakua Chang, namun menitikberatkan pada tamparan-tamparan teknik tangan terbuka (kaishu) dalam bentuk "kumade".


Semasa hidup master Gogen Yamaguchi, beliau sebenarnya "telah merancang" 8 Tokutei Kata; 4 Kata Bangau (Genkaku, Chikaku, Tenkaku, dan KoKaku) serta 4 Kata Naga (KoRyu, TenRyu, ChiRyu, dan GenRyu).

Sebagai bentuk sikap hormat kita terhadap Keluarga Yamaguchi, maka para praktisi beladiri tanpa terkecuali, terkhusus praktisi Gojukai IKGA dilarang keras dan diharapkan untuk TIDAK membuat konten-konten video apalagi memposting Kata dari setiap kelompok dari Tokutei Kata ini. Kata Kata ini adalah warisan Gogen sensei kepada generasinya meskipun Kata tersebut bisa juga dikonsumsi buat para praktisi dan guru  "ber-level" shihan
Hanshi Gogen Yamaguchi juga menetapkan bahwa Tokutei Kata lainnya haruslah ditemukan dan diramu oleh Keluarga Yamaguchi; kepada Saiko Shihan Goshi Yamaguchi hingga pada puteranya Shihan Gohei Yamaguchi atau pada turunan berikutnya di kemudian hari.
Selain karate, sang Kancho juga menguasai teknik permainan pedang beraliran Jigen yang merupakan aliran  terkenal dari Toshiaki Kinno, pendekar pedang legendaris yang memiliki kemampuan memotong dua buah semangka yang dilempar ke udara, dan mampu menyarungkan kembali pedangnya sebelum potongan semangka tersebut jatuh di tanah.

Grandmaster Gogen Yamaguchi digelari pula dengan sebutan Kensei, yang berarti pria yang tercerahkan, seorang tokoh karate yang memiliki visi yang sangat kuat dan dikenal sebagai seorang yang sangat bijaksana.
Kaicho Gogen sensei menjalani kehidupan yang sangat religius dengan pendalaman spiritual yang tinggi yang menggabungkan KarateDo dengan Shinto dan Yoga

Jadi apakah proses terciptanya Tokutei Kata ini sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur diatas hingga Tokutei Kata dikenal sebagai Kata yang penuh misteri dan berbau mistis..., hanya mendiang Gogen sensei dan mungkin hanya Keluarga Yamaguchi yang tahu...



Hezron Tandungan: "Ketika sikap hormat dan etika tidak terpelihara di Jalan Budo maka sebenarnya kita sedang berada pada dua persimpangan yang sama: tersesat..., ataukah hilang bentuk."

JALAN KARATE DAN PEMIKIRANNYA YANG SEDERHANA

Pada dasarnya Karate-Do merupakan latihan-latihan berat yang akan membawa seseorang dapat kembali ke alam dan pemikiran dimana ia sepert...