(Aksi Reaksi Newton Yang Defisit)
Ura Mawashi Geri;Dipuji Panggung, Diterpa Rundung
(✍ ʰᵉᶻʳᵒⁿ ᵗᵃⁿᵈᵘⁿᵍᵃⁿ)
(✍ ʰᵉᶻʳᵒⁿ ᵗᵃⁿᵈᵘⁿᵍᵃⁿ)
Jika perbandingan rasional antara upaya dan pengorbanan yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang diperoleh (tidak sebanding), apalagi akibat yang dimunculkannya yakni ketidaksiapan menerima efek serangan balik dikarenakan keseimbangan yang labil, maka teknik tersebut sangatlah riskan diterapkan dalam "jissen".
Jadi jangan menjadi gerah oleh kelompok yang mengatakan bahwa akibat teknik-teknik tersebut, "karate" menjadi bahan guyonan di kalangan para praktisi yang mengusung tujuan sebenarnya dalam membeladiri.
Ketidakefektifan teknik ini di kalangan "budowan" dan "budowati" menjadikannya tabu digunakan dalam pertarungan nyata. Pembalikan kaki di udara membuatnya kehilangan daya dorong untuk mentransfer kime dan mencapai harapan ikken hissatsu. Jika "ajian" ini dipaksakan digunakan maka sebenarnya praktisinya tengah berada dalam satu pertaruhan mahal meskipun tak bisa dipungkiri tarian ini memang nampak sangat cantik dan unik jika dilihat dari aspek seni.
Terlepas dari semua itu, perlu diacungi empat jempol atas semua pelatihan yang praktisinya lakukan demi untuk mendapatkan teknik ini dengan sempurna. Tujuannya sangat baik untuk mendapatkan point penuh (ippon). Akan tetapi sekali lagi bahwa jika kita diperhadapkan pada satu kondisi dimana pilihannya adalah "siuman ataukah terkapar", maka jauh lebih baik untuk tidak berada dalam situasi di mana Anda merasa perlu menggunakan teknik ini.
Karate bisa menjadi bentuk perlindungan diri yang sangat efektif ketika kita mampu memahami secara utuh akan segala bentuk teknik-tekniknya.
Selanjutnya ingatlah bahwa pelatihan yang dilakukan secara kontinyu dalam kurun waktu yang lama akan membuat setiap teknik akan keluar secara alami "tanpa perlu diperintah lagi", dan tak ayal lagi teknik ini juga akan tetap muncul mempertontonkan aura kecantikannya secara alami ketika ia telah terintegrasi sepenuhnya kedalam tubuh dan keinginannya namun bersiaplah untuk menerima segala bentuk konsekuensinya; diberi tepuk tangan atau malah dihadiahi buah tangan...
Jadi jangan menjadi gerah oleh kelompok yang mengatakan bahwa akibat teknik-teknik tersebut, "karate" menjadi bahan guyonan di kalangan para praktisi yang mengusung tujuan sebenarnya dalam membeladiri.
Ketidakefektifan teknik ini di kalangan "budowan" dan "budowati" menjadikannya tabu digunakan dalam pertarungan nyata. Pembalikan kaki di udara membuatnya kehilangan daya dorong untuk mentransfer kime dan mencapai harapan ikken hissatsu. Jika "ajian" ini dipaksakan digunakan maka sebenarnya praktisinya tengah berada dalam satu pertaruhan mahal meskipun tak bisa dipungkiri tarian ini memang nampak sangat cantik dan unik jika dilihat dari aspek seni.
Terlepas dari semua itu, perlu diacungi empat jempol atas semua pelatihan yang praktisinya lakukan demi untuk mendapatkan teknik ini dengan sempurna. Tujuannya sangat baik untuk mendapatkan point penuh (ippon). Akan tetapi sekali lagi bahwa jika kita diperhadapkan pada satu kondisi dimana pilihannya adalah "siuman ataukah terkapar", maka jauh lebih baik untuk tidak berada dalam situasi di mana Anda merasa perlu menggunakan teknik ini.
Karate bisa menjadi bentuk perlindungan diri yang sangat efektif ketika kita mampu memahami secara utuh akan segala bentuk teknik-tekniknya.
Selanjutnya ingatlah bahwa pelatihan yang dilakukan secara kontinyu dalam kurun waktu yang lama akan membuat setiap teknik akan keluar secara alami "tanpa perlu diperintah lagi", dan tak ayal lagi teknik ini juga akan tetap muncul mempertontonkan aura kecantikannya secara alami ketika ia telah terintegrasi sepenuhnya kedalam tubuh dan keinginannya namun bersiaplah untuk menerima segala bentuk konsekuensinya; diberi tepuk tangan atau malah dihadiahi buah tangan...
(Hezron Tandungan)
No comments:
Post a Comment