Friday, 29 November 2019

JALAN KARATE DAN PEMIKIRANNYA YANG SEDERHANA


Pada dasarnya Karate-Do merupakan latihan-latihan berat yang akan membawa seseorang dapat kembali ke alam dan pemikiran dimana ia seperti orang baru lahir, bayi yang masih suci.

Di dalam prinsip fudochishinmyoroku merupakan contoh utama penyempurnaan jalan pikiran Takuan pada ajaran Zen, yang selain dianut oleh para master Kendo dan bentuk yang sama pada seni beladiri lain, senantiasa mendapat tempat yang tinggi dalam dambaan pengikutnya.

Nilai Budo (seni keperkasaan bela diri) seseorang bertujuan melenyapkan pikiran-pikiran yang telah tercemar itu. Nilai Budo terletak pada pemikiran yang sederhana terhadap keadaan alamiah yang murni, sebagaimana pada saat kita dilahirkan.
  
Dalam seni bela diri, targetnya adalah sebagai berikut:
Andaikata dalam angan-angan kita pada saat kita melakukan serangan, disaat itu tentunya kita berpikir adanya lawan balik dari lawan kita, akibatnya kita tidak dapat membebaskan diri dalam menempatkan diri kita sebagai penyerang, hal ini disebabkan karena kita tidak berkonsentrasi atas serangan yang kita lancarkan itu, bahkan kita akan terkaget seandainya lawan kita itu akan melakukan serangan balik (counter attack) dengan pukulan atau tendangan. Didalam hal yang sama ketika kita melakukan tangkisan, maka biasanya kita tidak dapat melakukan serangan balik secara sempurna, jika pikiran kita dibebani suatu pemikiran tertentu.
Jadi, inti dari kesuksesan seseorang menguasai seni beladiri adalah bagaimana ia membebaskan diri dari pikiran apapun selama bertarung. Suasana diri seperti itu yang dinamakan Munen Musho (mengosongkan pikiran).

Seorang bayi tidak mempunyai pikiran. Seseorang yang baru saja lolos dari cengkeraman bahaya maut  dari kemungkinan tertabrak oleh mobil, akan terkesima untuk beberapa detik atau menit, reaksi jasmani yang akan mengikutinya adalah bibir biru dan pucat pasi karena ketakutan. Namun seorang bayi tidak akan menganggap apa-apa atas peristiwa yang sama, bahkan bayi itu akan  meneruskan gerakan alamiah  sesuai dengan kehendak nalurinya.

Seseorang yang telah mewawancarai  Master Pedang yang terkenal di Jepang, menanyakan: “Apa yang Anda lakukan jika lawan Anda tiba-tiba muncul?”. Jawaban Master Pedang itu: “Saya akan seketika bersedia dan bahkan maju ke depan !”

Suatu jawaban yang gamblang. Padahal untuk orang awam, apa yang diperbuatnya mungkin pertama-tama adalah undur satu dua langkah bahkan mungkin ia akan mengambil langkah seribu. Master Kendo tadi ternyata dapat bergerak secara bebas pada setiap saat yang ia inginkan dan dalam posisi apapun ia bisa melakukan  teknik apa saja. Inilah yang sebenarnya  disebut bahwa orang itu telah mencapai tingkat alam pikiran kosong.

Jadi inti dari Budo adalah memiliki kemurnian, pemikiran yang bersih tanpa polusi, seperti saat baru lahir, masih suci, bebas dari kesangsian, keragu-raguan,  kecurigaan, rasa takut, rasa marah, demikian ajaran master Takuan.

Seandainya dalam suatu pertarungan pikiran kita hanya terpaut pada teknik serangan atau tangkisan apa yang akan kita lancarkan, akibatnya kita tidak mampu melakukan gerakan-gerakan selanjutnya dengan bebas.

Pikiran kita jangan hanya terpaut  pada sesuatu. Kita seyogyanya jangan terpaut pada hal yang tidak ada.
Lihatlah sekuntum bunga, kita dapat menikmati indahnya bunga itu. Tetapi jika kita mulai terkesan mengapa bunga itu indah dan sejak kapan bunga itu mulai mekar, dan sebagainya, berarti kita sudah terpaut dengan pikiran-pikiran yang akan mengganggu kita dalam menikmati indahnya bunga itu.

Dalam hal yang sama, suatu gerakan apakah itu pukulan atau tangkisan, hendaknya terjadi secara alamiah, keluar dari pikiran yang  kosong dan murni.

Jadi seandainya kita tidak dibebani dengan pikiran yang bukan-bukan, maka akibatnya kita akan menerima setiap keadaan dengan tenang.

Kita harus terbebas dari pemikiran beban mental, tentang beratnya atau sakitnya dalam melakukan sesuatu atau disaat sedang berlatih, yang dapat berakibat kita ogah-ogahan karena sebelum melakukannya kita sudah membayangkan sakitnya atau letihnya kalau latihan itu diselesaikan. Seandanya beban mental itu dilenyapkan, maka kemandirian kita akan memberikan kemampuan pada diri kita untuk mencapai hasil optimal.

Teknik-teknik Karate harus dilatih setiap saat secara kontinyu, bukan hanya di dalam dojo tapi dimanapun itu kita diperlukan untuk melakukannya, sehingga semua teknik tadi telah menyatu dengan diri kita.

Dan pada saat teknik itu dibutuhkan, ia akan keluar secara otomatis tanpa perlu dipikirkan terlebih dahulu.
Inilah tujuan akhir dari latihan Karate-Do; penyatuan jasmani, rohaniah dan teknik.


                         
     -----    S  E  K  I  A  N  -----




(Bekal ajaran mendiang guru kami, Kyoshi Shihan Prof. DR. Achmad Ali, SH.,MH dalam paparannya tentang Prinsip Dasar Karate-Do)


"Berlatihlah dengan hati yang baik dan murni ."



Hezron Tandungan:
"Jalan ini adalah sebuah kehormatan dari apa yang telah dituturkan para pria sebelumnya."

JALAN KARATE DAN PEMIKIRANNYA YANG SEDERHANA

Pada dasarnya Karate-Do merupakan latihan-latihan berat yang akan membawa seseorang dapat kembali ke alam dan pemikiran dimana ia sepert...